SAJAK

Di Dadaku

Di dadaku pernah kau lepas cemas
dengan kata yang paling sederhana
warna jujur terbentuk menjadi telaga
luas yang air mta dan tabah menyatu
menatap sendu

Di dadaku pernah kau lempar
harap dengan segenap hati
yang utuh tanpa peluh walau
nyata berdiri di kaki-kaki jarum
jam mati kamar itu

Lalu peluk jadi derai dan isak
menemukan tempat untuk ratap
getir yang tak pernah berlalu cepat
juga ampun yang tak terucap

Di dadaku kau selalu ingin jatuh
sementara sinar rembulan di tepi
malam mulai mencerca rasi bintang
utara perihal takdir lebih kejam dari sepi

Di dadaku akhirnya kau mewujud
epilog dari awal yang gemintang
menjelma deras hujan kelabu

Lalu akankah waktu kembali
serupa dahulu?

Tanpaku

Bagikan

About Thyandi

Thyandi

Thyandi

Indonesian Randoms Bloggers.

 Arungnadir.com adalah rumah yang saya bangun sebagai wadah untuk menuangkan segala hal yang ingin saya tulis tentang apapun yang saya sukai. Semoga  dengan itu rumah ini bisa berbagi kebermanfaatan.

Arung Nadir Quotes!

 “Bagi Gue, Kehidupan seperti halnya kepingan-kepingan pudzle yang dititipkan Tuhan untuk kita susun satu demi satu hingga kepingan tersebut menjadi satu bagian utuh. Dan ketika susunan pudzle itu telah sempurna, selalu ada pudzle lainnya yang menunggu untuk kita tuntaskan.”

Recent Post!

Laman Iklan!