Dalam ruang dan rahasia
kau simpan sepi jadi kata
yang tersusun rapih dan
usai sebelum purnama
terik di ujung malam.

Katanya kelak kau akan
menjelma dongen abadi
yang tidak pernah sampai
pada aksara yang tiba
pada puncak sebuah titik

Pada muka kelopak
sungguh aku ingin jadi
teduh air mata kau
yang muaranya seluas
tangan yang merengkuh
seribu kali peluk

Biar tak ada lagi sisa pedih
pun sunyi yang gigil terbawa
arus mimpi kesekian waktu
walau pada akhirnya tiap
tanya akan usai seiring pagi
yang terbit di halaman rumah
usai rebahnya sebuah doa.